Manfaat Durian Bagi Kesehatan

Manfaat durian bagi kesehatan nampaknya tidak begitu terlhat meyakinkan. Pasalnya buah durian dikatakan mengandung kolesterol yang tinggi. Tapi benarkah demikian?

Durian yang memiliki nama lokal di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda), di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo) di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang, di Pulau Seram bagian timur disebut rulen, ternyata searching sana sini, durian memiliki segudang manfaat, lho.

Buah Durian

Berikut ini sederetan manfaat durian yang dikutif dari sehatalami.info:
  • Dapat mengatasi anemia karena durian kaya akan asam folat dan zat besi.
  • Dapat mengatasi sembelit karena durian banyak mengandung serat.
  • Selain itu kulit durian yang dilumatkan dan dioleskan ke perut dapat memudahkan buang air besar.
  • Menghambat penuaan dini karena mengandung vitamin C sebagai antioksidan.
  • Meningkatkan tekanan darah yang rendah karena mengandung zat besi dan sifatnya yang panas.
  • Mengatasi bengkak.
  • Mengobati penyakit ruam pada kulit (kurap).
  • Baik untuk kesehatan tulang dan persendian karena mengandung kalsium, potasium, dan berbagai vitamin B.
  • Kandungan mangaan dapat menjaga kestabilan kadar gula dalam darah.
  • Kulit durian yang dibakar lalu dijadikan abu, airnya dapat melancarkan haid, tetapi juga bersifat abortif.
  • Buahnya dapat sebagai obat penyakit kuning.
  • Meningkatkan nafsu makan karena mengandung niasin dan thiamin.
  • Riboflavin (vitamin B2) dapat membantu mengatasi migrain.
  • Memelihara kesehatan tiroid karena kandungan tembaganya.
  • Dapat mengurangi stres dan depresi karena kandungan piridoksin (B6).
  • Baik untuk kesehatan gigi karena mengandung fosfor (P).
  • Kulit buah durian dapat digunakan sebagai pengusir nyamuk.
  • Akar dan air seduhan daun durian dapat sebagai antipiretik (berkhasiat menurunkan suhu tubuh atau panas demam)
  • Diyakini sebagai afrodisiak (bisa membangkitkan gairah atau potensi seksual )
  • Akarnya dapat untuk mengobati infeksi pada kuku.

Secara tradisional, daging buah biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol (lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.

Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan.

Dalam dunia masa kini, buah ini (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.

Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena.

Bijinya mengandung sekitar 27% amilosa. Kuncup daun, mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.

Akar durian dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau, digunakan untuk menyembuhkan infeksi pada kuku. Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit).

Kulit buah dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid. Abu dan air rendaman abu bisa digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.