Efek kafein tidk akan bekerja terhadap orang yang pemalas. Ia hanya akan bekerja terhadap orang pekerja keras. Begtu menurut penelitian.
Penelitian terkait dengan efek kafein ini dilakukan dengan tikus percobaan. Para peneliti membagi tikus menjadi dua kelompok berdasarkan preferensi mereka untuk kesulitan tinggi/penghargaan tinggi atau kesulitan rendah/penghargaan rendah.
"Hal ini dilakukan untuk menentukan apakah obat tertentu akan mempengaruhi mereka secara berbeda," menurut psikolog Jay Hosking, yang melakukan penelitian dengan Catharine Winstanley.
Hasil penelitian, tikus pekerja keras cenderung memilih tugas yang kurang menantang ketika diberikan baik kafein atau amfetamin. Sebaliknya, tikus "pemalas" memilih tugas yang menantang lebih sering ketika diberikan amfetamin, tetapi menunjukkan tidak ada perubahan ketika diberi kafein.
Penelitian ini dirancang sedemikian rupa sehingga pilihan tugas tikus mirip manusia membuat pilihan tentang pekerjaan, terutama tugas-tugas yang membutuhkan lebih banyak perhatian dan konsentrasi. Hal ini dilakukan untuk mengukur efek dari obat-obatan seperti kafein dan amfetamin yang digunakan oleh manusia untuk mengatasi kelelahan pikiran.