Obat Tradisonal VS Obat Kimia

Obat-obatan tradisional tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi di negara Amerika yang modern pun banyaak digunakan. Berdasarkan data American Academy of Pediatrics (AAP) memperlihatkan terdapat 20 – 40 persen orangtua yang Memberikan obat tradisional kepada anak-anaknya. Banyaknya anggapan apabila terlalu sering memberikan obat- obatan kimia, dapat berdampak buruk terhadap anak.

Semua obat, baik yang alami atau pun obat buatan pabrik, sama-sama mempunyai kandungan kimia. Perbedaannya hanyalah terletak pada kalimat yang satu alami, serta satunya terbuat dari sintetis atau buatan. Bahkan banyak pula, obat-obatan buatan pabrik yang asal bahannya dari tumbuhan. Contohnya kina serta aspirin.

Meskipun obat tradisional bersifat alami, namun perlu diperhatikan dalam memberikan kepada anak. Karena obat tradisional tidak memiliki dosis serta aturan pakai yang jelas seperti obat buatan pabrik, maka obat alami ada baiknya digunakan sebagaimana cara orang tua kita dahulu menggunakannya. Jika disebutkan menggunakan bawang merah satu siung, maka gunakan satu siung saja.

Jangan melebihkan bahan atau dosisnya.. Contohnya untuk anak bayi, cukup gunakan satu siung bawang merah untuk diusapkan ke seluruh tubuhnya. Sedangkan bagi anak yang lebih besar, dapat menambahkan dua siung. Begitu pula untuk obat yang diminum. gunakan ½ atau 1 ruas jari. Misalnya ramuan yang menggunakan kunyit atau jahe,

Contoh ramuan tradisional untuk mengatasi batuk gunakan  kencur yang diparut, diperas, kemudian ditambah madu. Untuk batita berikan hanya ½ ruas jari. Sedangkan untuk yang lebih besar, berikan 1 ruas jari. Berikan sebanyak dua kali sehari.